JUDUL POSTINGAN
Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Di Tanjung Pinang
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Merupakan salah satu bandara yang ada di indonesia yang terletak di Kota Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau. Bandara ini dulunya dikenal dengan nama Bandara Kijang. Pada awalnya Bandara ini merupakan Asset Negara yang dikelola oleh Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima No. AU/837/UM.147/2000 danNo.BA.DU002/KU.207.1/2000-AP-II Tahun 2000, dinyatakan bahwa pengoperasian
Bandara Kijang Tanjungpinang diserahkan kepada PT (Persero) Angkasa Pura II. Pada tanggal 12 April 2008, nama Bandara Kijang secara resmi diganti menjadi Bandara Raja Haji Fisabilillah.
Peresmian nama Bandara Raja Haji FIsabilillah tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan RI Jusman Syafii Djamal yang secara simbolis ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan penandatanganan batu prasasti dengan disaksikan oleh Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, Wagub Kepri H.M. Sani, Ketua DPRD H.M. Nur Syafriadi dan para pejabat daerah lainnya. Pemilihan nama bandara tersebut dilakukan karena Raja Haji Fisabilillah (RHF) merupakan pahlawan nasional yang juga memperoleh Bintang Maha Putra Adi Pradana.
Sekilas Tentang PT Angkasa Pura II (Persero) Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. Pada awal berdirinya, 13 Agustus 1984, Angkasa Pura II bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang bertugas mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perdanakusuma. Tanggal 19 Mei 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II dan selanjutnya tanggal 2 Januari 1993, resmi menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Saat ini Angkasa Pura II mengelola 12 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu :
1. Soekarno-Hatta (Tangerang)
2. Halim Perdanakusuma (Jakarta)
3. Polonia (Medan)
4. Supadio (Pontianak)
5. Minangkabau (Ketaping), dulunya Tabing
6. Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)
7. Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru)
8. Husein Sastranegara (Bandung)
9. Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh)
10. Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), dulunya Kijang
11. Sultan Thaha (Jambi)
12. Depati Amir (Pangkal Pinang)
Pemutakhiran Terakhir (Senin, 24 Januari 2011 09:42)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar