Tampilkan postingan dengan label Bandara Hang Nadim Batam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bandara Hang Nadim Batam. Tampilkan semua postingan

Sejarah Pembangunan Bandara Hang Nadim Batam

 Bandara Internasional Hang Nadim Batam memiliki sejarah panjang yang mencerminkan transformasi Batam dari kawasan industri menjadi pusat logistik dan pariwisata internasional.  Berikut adalah ringkasan sejarah dan perkembangan bandara ini:


🛫 Sejarah Awal dan Pembangunan


Pembangunan bandara di Batam dimulai pada awal 1970-an sebagai bagian dari fase pertama pengembangan Batam oleh Pertamina.  Awalnya, bandara direncanakan dibangun di dekat Tanjung Uncang, namun proyek ini dihentikan setelah otoritas Singapura mengajukan keberatan terkait potensi konflik ruang udara.  Pada 1976, proses survei dan penentuan lokasi dilanjutkan dengan bantuan konsultan asal Singapura, Robin Ednasa, yang memilih Batu Besar sebagai lokasi baru.  


Bandara ini dinamai "Hang Nadim" atas arahan B.J. Habibie, Kepala Otorita Batam saat itu, yang menginginkan nama yang mencerminkan kearifan lokal Melayu tanpa menggunakan nama tokoh yang sudah dikenal luas.  Hang Nadim sendiri adalah tokoh dalam legenda Melayu yang terkenal karena keberaniannya.  


Pada 1978, bandara mulai beroperasi dengan status pelabuhan udara khusus untuk mendukung operasional Pertamina.  Landasan pacu awalnya sepanjang 700 meter, hanya cukup untuk pesawat kecil seperti Skyfan dan Casa.  


🏗️ Perkembangan Infrastruktur


Seiring dengan pertumbuhan Batam sebagai kawasan industri, bandara mengalami beberapa tahap pengembangan: 


Phase II (1980-an): Landasan pacu diperpanjang menjadi 2.500 meter, dan terminal dipindahkan serta diperluas untuk mendukung peningkatan frekuensi penerbangan. 


Phase III (1989–1995): Pembangunan terminal baru dan perpanjangan landasan pacu menjadi 3.600 meter, menjadikan Hang Nadim sebagai bandara internasional pada 1995.  


Peningkatan Kapasitas: Landasan pacu diperpanjang lagi menjadi 4.025 meter, dan terminal diperluas dengan penambahan fasilitas seperti jetbridge dan area kargo.  


🤝 Alih Kelola dan Transformasi


Pada 1 Juli 2022, pengelolaan Bandara Hang Nadim diserahkan kepada PT Bandara Internasional Batam (BIB), sebuah konsorsium yang terdiri dari PT Angkasa Pura I, PT Wijaya Karya Tbk, dan Incheon International Airport Corporation.  Kerja sama ini merupakan model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pertama di Indonesia, dengan investasi sebesar Rp6,89 triliun untuk renovasi Terminal I, pembangunan Terminal II, dan pengelolaan infrastruktur bandara.  


Transformasi ini bertujuan menjadikan Batam sebagai hub logistik regional dan destinasi pariwisata internasional, dengan rencana pengembangan kawasan Aerocity seluas 1.763 hektar yang mencakup terminal, pusat bisnis, perhotelan, dan fasilitas rekreasi.  


📊 Statistik dan Prospek Masa Depan


Pada 2023, Bandara Hang Nadim melayani sekitar 3,97 juta penumpang.  Dengan pengembangan infrastruktur dan pembukaan rute internasional, bandara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan perannya sebagai pintu gerbang utama di kawasan Riau.  

Dengan sejarah yang kaya dan rencana pengembangan ambisius, Bandara Internasional Hang Nadim Batam terus berupaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Riau dan sekitarnya. 


JUDUL POSTINGAN

Bandara Internasional Juanda Surabaya, yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur

 Bandara Internasional Juanda Surabaya, yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan sekto...