AS: F-16 Gratis, Upgrade Bayar Rp6,7 Triliun
AS: F-16 Gratis, Upgrade Bayar Rp6,7 Triliun
Menurut Pentagon, pemutakhiran F-16 itu diperkirakan tidak akan lebih dari US$750 juta.
Selasa, 22 November 2011, 13:36 WIB
Renne R.A Kawilarang
VIVAnews - Amerika Serikat menegaskan bahwa 24 pesawat tempur bekas
F-16 yang tak lagi mereka pakai sepenuhnya akan diberikan, bukan dijual,
kepada Indonesia. Namun, untuk pemutakhiran dua lusin jet bekas itu
butuh biaya sekitar US$750 juta, sekitar Rp6,7 triliun.
Pernyataan itu dikemukakan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) di
Washington DC, Senin waktu setempat. Bagi Pentagon, hibah jet-jet tempur
itu merupakan gambaran bahwa Indonesia merupakan mitra penting AS dan
tengah membutuhkan alat-alat penunjang untuk mempertahankan negara
mereka.
Indonesia adalah mitra penting bagi AS dan pemimpin di Asia
Tenggara, kata juru bicara Pentagon, Kolonel Laut Leslie Hull-Ryde,
dalam surel ke kantor berita Reuters. Departemen Pertahanan tengah
bekerja untuk mendukung militer Indonesia dalam upaya memodernisasi
kekuatannya, lanjut Hull-Ryde.
Pesawat yang akan AS hibahkan itu adalah F-16 model C/D, yang sudah
pensiun dan tidak lagi masuk dalam inventaris Angkatan Udara AS. Bila
sudah dimutakhirkan, armada F-16 itu diyakini bisa mengerahkan kemampuan
terbaiknya.
Menurut Hull-Ryde, pesawat F-16 bekas akan dihibahkan ke Indonesia
tanpa biaya. Namun pemutakhiran mesin dan komponen pendukung F-16 itu
diperkirakan tidak akan lebih dari US$750 juta.
Kesepakatan hibah F-16 itu telah diumumkan secara bersama oleh
Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
pertemuan menjelang KTT Asia Timur di Bali, 18 November 2011. Dalam
siaran persnya, Kantor Kepresidenan AS menyatakan bahwa armada F-16 itu
cocok dengan keperluan Indonesia dalam mengamankan wilayahnya tanpa
harus menguras anggaran pertahanannya dan prioritas lain.
Menurut Gedung Putih, kini kedua negara tinggal menyelesaikan
tahap-tahap akhir mengenai kerjasama ini, yang akan berupa dokumen
Letter of Acceptance (LoA). Perjanjian ini diperkirakan akan
ditandatangani awal 2012 dan, lanjut Gedung Putih, bila semua urusan
formalitas selesai maka AS baru akan mengirim F-16 yang telah
termuktahirkan ke Indonesia pada Juli 2014, seperti yang diminta
Jakarta.
Pemutakhiran itu mencakup 24 unit pesawat dan 28 unit mesin
Pratt-Whitney F-100-PW-200 atau F-100PW-220E. Selain itu juga disiapkan
enam unit F-16 (empat Block 25 dan dua Blok 15) untuk cadangan.
Selain mesin, komponen F-16 yang akan dimutakhirkan adalah sistem
Modular Mission Computer produksi Raytheon Co., bersama dengan radar,
avionik,................
Sumber: VIVAnews