SAR Hentikan Pencarian Cessna

"Kami sudah maksimal," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Pertama Daryatmo.

 Cessna 172 (wikimedia)

VIVAnews - Badan SAR Nasional secara resmi menghentikan pencarian pesawat latih Cessna 172 berawak tiga orang milik PT Nusa Flying International School.
Meski pencarian dihentikan, tim SAR masih siaga di pos wilayah untuk menindaklanjuti setiap informasi atau petunjuk baru.

"Secara resmi dihentikan, karena operasi SAR ini sudah berjalan tujuh hari dan belum juga ditemukan," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Pertama Daryatmo, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Rabu 23 November 2011.

Menurut Daryatmo, sebenarnya tim sudah optimis karena menemukan sinyal kuat ditambah informasi visual adanya benda putih panjang di lokasi itu. Tim sudah menuju titik koordinat 064607 South dan 1073343 East yang berada di desa Cihawanjar, Lembang, Bandung.

"Hasilnya, setelah kami tiba di lokasi ternyata benda putih panjang itu hanya kain bekas layang-layang," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini.

Tim SAR belum mendapatkan petunjuk baru untuk mengerahkan pergerakan tim. Sesuai prosedur, bila tujuh hari hasilnya nihil maka operasi pencarian resmi dihentikan.

Meski begitu, Badan SAR Nasional menyiagakan tim yang berada di wilayah terdekat yakni Bandung. Tim SAR akan berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer setempat.

Bagaimana dengan pihak keluarga korban? "Kami sudah berbicara dengan keluarga. Kebetulan salah satu keluarga adalah dari komunitas udara. Beliau mengerti," kata Daryatmo.

Badan SAR Nasional berharap, siapapun yang memiliki informasi penting atas jatuhnya pesawat itu bisa segera menghubungi Badan SAR Nasional. "Kami sudah maksimal," kata Daryatmo.

Cessna 172 ini hilang kontak pada Rabu, 17 November 2011, sejak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat ini berawak tiga orang. Mereka adalah instruktur pilot, Partogi Sianipar (25) serta dua siswa, yaitu M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30).

Hari Keempat Lokasi Pesawat Jatuh Makin Jelas

Muhammad Fikriansyah Apriano, seorang awak pesawat Cessna172 yang sampai saat ini belum ditemukan. Pesawat hilang kontak sejak Rabu, (16/11/2011).


TRIBUNMANADO.CO.ID, PURWAKARTA — Lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Cessna 172 PK-NIP milik Nusa Flying International yang hilang kontak sejak Rabu (16/11/2011) kian terang. Sejumlah bukti menguatkan dugaan bahwa pesawat itu jatuh di kawasan Gunung Burangrang di perbatasan Kabupaten Bandung dan Purwakarta.


Pencarian hari keempat, Minggu (20/11/2011), difokuskan di lokasi yang dideteksi mengirim sinyal emergency locator transmitter (ELT). Sinyal itu terpantau kuat di antara daerah Gunung Pangukusan dan Pasir Tenjo.


Hasil pemetaan atas titik pemancar sinyal itu berada di koordinat yang tepatnya di Pasir Koho atau Pasir Karet di ketinggian 1.428 meter di atas permukaan laut.


Koordinator tim pencari dari Nusa Flying International (NFI), Zulkarnaen, mengatakan, selain pesawat pencari NFI, sinyal ELT juga tertangkap oleh pesawat milik maskapai Susi Air yang melintas di kawasan itu saat terbang dari Pangandaran, Ciamis, menuju Jakarta.


Sinyal ELT dari pesawat itu tak tertangkap satelit karena menggunakan frekuensi 406. Menurut Zulkarnaen, frekuensi yang dipakai oleh pesawat naas itu 121,5. (kompas)

1978 : Pesawat Jemaah Haji Indonesia Jatuh


SEBUAH pesawat pengangkut jemaah haji Indonesia yang baru pulang dari Mekah jatuh di Sri Lanka. Peristiwa itu menewaskan 183 orang. Pesawat Islandia Airlines DC-8 disewa Garuda Indonesia untuk mengangkut jemaah haji kembali ke Indonesia dari Mekah.

Pesawat lepas landas dari bandara Jeddah di Arab Saudi dan akan mendarat di Surabaya, Indonesia, dengan singgah di Sri Lanka untuk pengisian bahan bakar dan penggantian kru. Penerbangan berjalan lancar hingga mulai mendekati bandara Kolombo di Katunayake, Sri Lanka.

Hasil investigasi menyebutkan penyebab kecelakaan ialah kelalaian pilot. Sebanyak 175 penumpang dan 8 kru pesawat tewas, serta 32 orang lainnya menderita luka serius. Ajaibnya, bagian depan kabin utama tidak terkena kobaran api sehingga 47 orang selamat dari kecelakaan.


sbr : mesia indonesia

Pesawat Jatuh di Selatan Polandia, 4 Tewas

Warsawa, CyberNews. Gangguan pada mesin menyebabkan satu pesawat terbang kecil jatuh di dekat bandara di wilayah selatan Polandia. Empat orang dalam pesawat dikabarkan tewas karena kecelakaan itu.

Reruntuhan pesawat naas itu sendiri ditemukan di tempat terakhir pesawat berusaha mendarat, sekitar enam kilometer di barat Bandara Katowicw.

Terkait kecelakaan ini, juru bicara Bandara Cezary Orzech menguraikan, pesawat berjenis Cirrus itu tengah dalam perjalanan dari Italia. Orzech menambahkan, pilot pesawat melaporkan adanya kerusakan pesawat sebelum pesawat hilang dari radar.

sbr ; suara merdeka

Lokasi Dugaan Cessna Jatuh Ditemukan

Cessna 172 (wikimedia)

VIVAnews - Tim SAR akhirnya menemukan satu titik koordinat yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya pesawat latih Cessna 172 milik PT Nusa Flying International School. Badan SAR Nasional pagi ini mengerahkan tim darat dan udara menuju lokasi koordinat itu.

"Koordinat itu berada di desa Cihawanjar, Lembang, Bandung. Titik koordinatnya yakni 064607 South dan 1073343 East," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Pertama Daryatmo, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Senin 21 November 2011.

Menurut Daryatmo, titik koordinat itu ditemukan tim SAR jalur darat yang dilaporkan semalam. Dugaan kuat itu adalah titik lokasi jatuhnya pesawat berpenumpang tiga orang itu saat tim darat melihat menggunakan teropong dari jarak sekitar 2 kilometer ke arah lokasi itu.

"Tim menemukan, ada benda putih agak besar di lokasi itu. Informasinya itu saja. Tapi ini semua masih sebatas dugaan. Kami sudah menuju kesana," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini.

Saat ini, tim SAR berkonsentrasi pada satu titik yang ditemukan itu. Semua fokus tim tertuju pada koordinat yang diduga lokasi pesawat yang jatuh pada Rabu 17 November 2011 itu.

"Tim yang menggunakan helikopter dan jalur darat sudah berangkat sekitar pukul delapan pagi tadi," kata Daryatmo. "Kini semua fokus ke titik itu."

Pesawat ini hilang kontak sejak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 07.40 WIB, Rabu 17 November 2011. Pesawat ini berawak tiga orang. Mereka adalah instruktur pilot, Partogi Sianipar (25) serta dua siswa, yaitu M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30).
• VIVAnews


All Rights Reserved. 2014 Copyright SIMPLITONA

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : BloggerMotion

Top