3 Aircraft Ready to expel Rain At SEA Games

bad weather

  Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) prepared three planes and mobile radars to monitor the movement of clouds in Palembang, particularly in complex Jakabaring station.

"Because it's analyzing a variety of weather changes, the potential for rain control during sporting events take place can be done," explains Head of Technical Implementation Unit of Artificial Rain BPPT, Samsul Bahri in BPPT Building, Jakarta, Wednesday, November 2, 2011.

Although non-technical problems due to the rainy season threatens, but the committee had anticipated the implementation of the SEA Games by creating weather engineering.

"We've prepared all the equipment so that the rain in the area Jakabaring can be driven," he explained.

Prevention of rain since October 24 to 25 November at around the sky Jakabaring Stadium complex. How, by firing into the salt substances that could potentially be a rain cloud and marched him to fall off site.

"We did this at the request of executive committee and the Government of South Sumatra Province," he said.

Weather control technology service delivery is a form of devotion to the nation and the state of technology.

Samsul pleaded not there has been no specific request from the Government of DKI Jakarta to perform engineering technology to repel rain like in Palembang.

"For in Kilkenny since we've been invited to coordinate a long and carefully prepared. But, not to in Jakarta, "beber Samsul.

Samsul reminder, the DKI Jakarta Provincial Government in order to mimic the steps of South Sumatra province with rain held engineering control technology. The reason, according to an analysis conducted BMKG weather, during the next two weeks an increase in rainfall.

"It's better mimic Establishments Palembang step because it risked the nation's good name. Do not let the rain that interfere with sports schedules, "Samsul advice.

Pesawat Logistik Obama Tiba di Bali

Pesawat kepresidenan Amerika Serikat (US Air Force) yang mengangkut logistik pengamanan Presiden Barack Obama tiba di Bali, Senin (7/11).
Pesawat dengan nomor lambung 3122 itu mendarat di Lanud Ngurah Rai Bali sekitar pukul 14.30 Wita, dan terparkir di Base Ops Ngurah Rai.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Letnan Kolonel (Pnb) Jumarto yang dikonfirmasi mengatakan, pesawat berukuran besar itu mengangkut berbagai macam logistik yang dibutuhkan untuk pengamanan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Pesawat itu mengangkut logistik seperti peralatan-peralatan pengamanan yang sesuai dengan standar pengamanan mereka terhadap kepala negaranya," ujarnya seperti dikutip Antara.
Selain itu, pesawat tersebut juga mengangkut sejumlah personel pengamanan dan personel protokoler Presiden di berbagai bidang.
"Memang mereka meminta secara khusus tempat di Bali untuk menyimpan logistik-logistiknya selama kegiatan KTT ASEAN berlangsung, dan kami sudah menyiapkannya," ujar Letkol Jumarto.
Rencananya pesawat besar tersebut akan kembali setelah selesai meletakan logistiknya di Bali, sedangkan pesawat milik Amerika yang hanya mengangkut personel, juga akan tiba sore ini.
"Informasinya setiap hari akan ada dua pesawat yang datang untuk mengakut logistik lainnya, sampai mendekati hari H," katanya.
Meski segala pengamanan maupun logistik telah disiapkan di Bali, namun Presiden Barack Obama masih dipastikan akan datang pada 16 November dan menghadiri KTT ASEAN sebagai tamu undangan partisipan dalam KTT ke-19 ASEAN pada 17-19 November 2011.
Seperti Juni 2010 lalu, meski telah dipersiapan berbagai pengamanan dan logistiknya, Presiden Negara Adidaya itu pernah membatalkan kedatangannya ke Bali untuk berlibur bersama istri dan anaknya, dan pada akhirnya hanya menyempatkan diri ke Jakarta.

smber : warta kotalive.com

Pesawat tidak dikenal jatuh di China

Ringkasan Berita

Satu pesawat yang tidak dikenal jatuh dan meledak di daratan China timur, kata media pemerintah, Selasa,tetapi kecelakaan itu tetap misterius dan kemungkinan adanya korban juga tidak diketahui.

Pesawat terbang berbahan bakar nabati

Penerbangan komersial pertama di Amerika Serikat dengan menggunakan bahan bakar nabati dari minyak goreng bekas dijadwalkan terbang hari ini (9/11) dari Seattle. 

 Alaska Airlines hanya akan mengoperasikan penerbangan terbatas dengan bahan bakar nabati karena mahal.


Penerbangan itu dilakukan oleh Alaska Airlines dan berencana mengoperasikan penerbangan terbatas guna menunjukkan bahwa bahan bakar alternatif bisa digunakan secara ekeftif dan aman di dunia penerbangan.

Wartawan BBC di Washington Jane O'Brien melaporkan gerakan lingkungan di kawasan pantai barat Amerika sangat kuat. Oleh karena itu Alaska Airlines melakukan investasi di bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar pesawat terbang.
Meski para pelanggan maskapai penerbangan tersebut ingin sekali mengurangi emisi gas pada saat mereka terbang, mereka tidak keberatan membayar biaya lebih mahal untuk tiket penerbangan dengan pesawat berbahan bakar nabati.
Satu galon bahan bakar nabati dari minyak goreng bekas dipatok dengan harga US$17 padahal satu galon bahan bakar minyak biasa hanya US$3 per galon.

Dukungan

Oleh sebab itu Alaska Airlines hanya akan mengoperasikan 75 penerbangan dengan bahan bakar nabati.
Namun hal yang penting dari aksi ini, kata juru bicara Alaska Airlines, menunjukkan bahwa terdapat bahan bakar alternatif selain bahan bakar minyak dan bahan bakar tersebut aman digunakan di industri penerbangan.
Ketersediaan bahan bakar alternatif, lanjut juru bicara Alaska Airlines, tinggal memerlukan dukungan lebih besar dari pemerintah dan sektor swasta untuk membuat bahan bakar secara ekonomis bisa digunakan.
Bahan bakar pesawat yang dibuat dari minyak goreng bekas ini diproduksi oleh Dynamic Fuels, pabrik yang baru didirikan satu tahun di Louisiana.
Pabrik juga sedang melakukan percobaan membuat bahan bakar untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.
Perusahaan pesawat terbang Boeing juga mendukung pengembangan bahan bakar nabati dan mengatakan secara keseluruhan industri benar-benar serius mencari bahan bakar alternatif.
Sejumlah maskapai penerbangan dunia juga menjalin kerja sama dengan peneliti untuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menggunakan rumput-rumputan dan bahkan lumut.

Pesawat Airbus A380 Milik Qantas Kembali Bermasalah

Canberra - Pesawat Airbus A380 kembali bermasalah. Pesawat superjumbo milik maskapai penerbangan Australia, Qantas tersebut mengalami masalah mesin saat sedang mengudara.

Akibat gangguan tersebut, pesawat dengan nomor penerbangan QF31 yang bertolak dari Singapura menuju London
, Inggris itu terpaksa dialihkan ke Dubai, Uni Emirat Arab.

"QF31 dari Singapura ke London telah dialihkan ke Dubai pagi tadi menyusul adanya masalah dengan mesin nomor empat pesawat," kata juru bicara Qantas seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/11/2011).

Pesawat Airbus tersebut mengangkut 258 penumpang, 4 pilot dan 21 awak kabin.
"Sesuai dengan prosedur operasi standar, mesin dimatikan dan pesawat diharapkan mendarat tanpa insiden lebih jauh," imbuhnya.

Sebelumnya maskapai Qantas sempat menghentikan seluruh penerbangannya pada Sabtu, 29 Oktober lalu di tengah perselisihan antara pihak manajemen dan pekerja. Qantas juga pernah mengandangkan seluruh armada Airbus A380 miliknya setelah insiden ledakan mesin di pesawat raksasa tersebut saat melintasi wilayah Batam pada 4 November 2010 lalu.
(ita/vit)
sumber : detik news

All Rights Reserved. 2014 Copyright SIMPLITONA

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : BloggerMotion

Top