Tampilkan postingan dengan label Cessna. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cessna. Tampilkan semua postingan

Ini Dia Foto Kondisi Pesawat Cessna yang Jatuh di Ciremai

Bandung - Kondisi Cessna 172 Skyhawk milik PT Nusa Flying International School hancur. Seperti tampak dalam foto yang didapatkan detikcom dari Tim Humas Polda Jabar, reruntuhan pesawat berada di sebuah lereng.

Dalam foto itu yang diperoleh detikcom, Selasa (29/11/2011) itu, tampak beberapa anggota tim evakuasi berada di sekitar pesawat Cessna tersebut. Mereka akan melakukan evakuasi terhadap 3 jasad awak pesawat yang ditemukan di kokpit dalam kondisi bertumpukan.

"Pesawat diduga menabrak tebing di sekitar Kawah Burung di Ciremai," kata Kabid Humas Polda Jabar AKBP Martinus Sitompul.

Untuk menuju lokasi harus menempuh waktu sekitar 6 jam dari desa terdekat di Argapura, Majalengka. Serpihan pesawat juga tercecer di beberapa lokasi.

Pesawat Cessna C 172 Skyhawk hilang kontak pada Rabu (16/11/2011). Saat itu, pesawat tinggal landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk melakukan training cross country pada pukul 07.40 WIB. Direncanakan, pesawat akan mendarat di Lanud Cakrabuana, Cirebon. Namun, pesawat lantas hilang kontak saat di udara. Pesawat ditemukan pada Senin (28/11) pagi.

Berikut nama-nama awak pesawat beregister PK-NIP yang menjadi korban:

1. Kapten Partogi Sianipar (25). Instruktur. Alamat Jl Lamsirih 9, Jatibening Baru, Pondok Gede, Jaktim.
2. Muhammad Fikriansyah (18). Siswa penerbang. Alamat Jl Poltangan, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).
3. Agung Febrian (30). Siswa penerbang. Alamat Kompleks Taman Bukit Permai, Bintaro, Pesanggrahan, Jaksel.


sumber ; detik bandung




Tiga Jenazah Korban Cessna 172 Dibawa ke RSUD Majalengka

Metrotvnews.com, Majalengka: Tiga jenazah korban jatuhnya pesawat Cessna 172 sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka, Jawa Barat, Selasa (29/11) malam. Rencananya, malam ini juga ketiga jenazah, yakni instruktur penerbang Sekolah Nusa Flying Internasional, Kapten Partogi Sianipar, dan dua siswa-nya, Agung Febrian, dan Muhammad Fikriansyah, dibawa ke Jakarta.

Reporter Metro TV Lola Harmanurjeni di lokasi kejadian, melaporkan, proses evakuasi ketiga jenazah berlangsung hampir sehari penuh. Tim SAR sudah berangkat sejak dinihari ke lokasi jatuhnya pesawat di Kawah Burung, Gunung Ciremai, Jawa Barat. Tim SAR beserta keluarga tiba di lokasi pukul 07.45 WIB. Ketiga jenazah ditemukan dalam kondisi menumpuk di kokpit pesawat. Tim SAR pun segera melakukan evakuasi.

Pukul 09.00 WIB, jenazah Kapten Partogi berhasil dikeluarkan, disusul jenazah Agung pada pukul 10.20 WIB, dan terakhir jenazah Fikriansyah sekitar pukul 10.35 WIB. Ketiga jenazah lalu dimasukkan dalam kantong jenazah, dan membawa ketiga korban itu ke Pos Pencarian 1 di Desa Argalingga, Argapura, Majalengka. Jenazah diangkut dengan brangkar kayu. Proses evakuasi cukup sulit karena medan cukup terjal. Tim SAR akhrinya berhasil membawa ketiga jenazah hingga ke Pos 1, yang selanjutnya dibawa ke RSUD Majalengka.(DSY)

Jenazah Tiga Awak Cessna 172 Diserahkan, Keluarga Sambut dengan Haru

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Proses evakuasi terhadap tiga awak pesawat Cessna 172 yang tewas akhirnya selesai dilakukan. Tim SAR berhasil mengeluarkan jenazah ketiganya dari dalam puing pesawat dan membawanya ke posko utama di Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Selasa (29/11) sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketiga jenazah dibawa tim SAR dengan menggunakan tandu kayu. Jenazah yang dibawa dan sampai pertama di posko utama adalah Kapten Partogi Sianipar, setelah itu jenazah Agung Febrian, dan terakhir jenazah Muhammad Fikriansyah.

Setelah sampai di posko utama, ketiga jenazah lalu dibawa dengan menggunakan mobil ambulance ke Desa Ciracak, Kecamatan Argapura, yang berjarak sekitar lima kilometer dari posko utama di Desa Argalingga. Di tempat tersebut, terdapat keluarga ketiga korban maupun unsur muspida Kabupaten Majalengka.

Bupati Majalengka, Sutrisno, kemudian menyerahkan ketiga jenazah kepada masing-masing keluarga. Namun, serah terima itu hanya dilakukan secara simbolis dengan menyerahkan alas (semacam kain terpal) yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut jenazah. "Kami turut berduka cita atas musibah ini," ujar Sutrisno.

Sementara itu, kesedihan nampak dari masing-masing keluarga. Mereka tak dapat menahan tangis saat menerima jenazah anggota keluarga mereka.

Ketiga jenazah kemudian dibawa ke RSUD Majalengka. Rencananya, ketiganya akan diterbangkan ke Jakarta melalui bandara Cakrabuana Cirebon.

Kapolres Majalengka, AKBP Lena Suhayati, mengungkapkan, proses evakuasi ketiga jenazah terkendala dengan buruknya cuaca. Tak hanya itu, pemandangan pun terganggu akibat kabut tebal. Karenanya, proses evakuasi dari TKP ke posko utama memakan waktu sekitar enam jam.

Pesawat Cessna 172 milik sekolah penerbang Nusa Flying School yang hilang pada Rabu (16/11), berhasil ditemukan. Bangkai pesawat tersebut ditemukan warga di pegunungan Argapura, tepatnya di kawah burung gunung Ciremai, atau perjalanan enam jam dari Kampung Apuy, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Senin (28/11).

Saat ditemukan, ketiga awak pesawat Cessna dalam kondisi saling bertumpuk di dalam kokpit pesawat. Ketiganya pun diketahui telah tewas.
Redaktur: Djibril Muhammad
Reporter: Lilis Sri Handayani


SAR Hentikan Pencarian Cessna

"Kami sudah maksimal," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Pertama Daryatmo.

 Cessna 172 (wikimedia)

VIVAnews - Badan SAR Nasional secara resmi menghentikan pencarian pesawat latih Cessna 172 berawak tiga orang milik PT Nusa Flying International School.
Meski pencarian dihentikan, tim SAR masih siaga di pos wilayah untuk menindaklanjuti setiap informasi atau petunjuk baru.

"Secara resmi dihentikan, karena operasi SAR ini sudah berjalan tujuh hari dan belum juga ditemukan," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Pertama Daryatmo, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Rabu 23 November 2011.

Menurut Daryatmo, sebenarnya tim sudah optimis karena menemukan sinyal kuat ditambah informasi visual adanya benda putih panjang di lokasi itu. Tim sudah menuju titik koordinat 064607 South dan 1073343 East yang berada di desa Cihawanjar, Lembang, Bandung.

"Hasilnya, setelah kami tiba di lokasi ternyata benda putih panjang itu hanya kain bekas layang-layang," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara ini.

Tim SAR belum mendapatkan petunjuk baru untuk mengerahkan pergerakan tim. Sesuai prosedur, bila tujuh hari hasilnya nihil maka operasi pencarian resmi dihentikan.

Meski begitu, Badan SAR Nasional menyiagakan tim yang berada di wilayah terdekat yakni Bandung. Tim SAR akan berkoordinasi dengan Komando Distrik Militer setempat.

Bagaimana dengan pihak keluarga korban? "Kami sudah berbicara dengan keluarga. Kebetulan salah satu keluarga adalah dari komunitas udara. Beliau mengerti," kata Daryatmo.

Badan SAR Nasional berharap, siapapun yang memiliki informasi penting atas jatuhnya pesawat itu bisa segera menghubungi Badan SAR Nasional. "Kami sudah maksimal," kata Daryatmo.

Cessna 172 ini hilang kontak pada Rabu, 17 November 2011, sejak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat ini berawak tiga orang. Mereka adalah instruktur pilot, Partogi Sianipar (25) serta dua siswa, yaitu M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30).

All Rights Reserved. 2014 Copyright SIMPLITONA

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : BloggerMotion

Top